Buku Saku Pelayanan Kesehatan Pada Anak Di Rumah Sakit

Seperti kita ketahui Rumah Sakit tingkat kabupaten/kota merupakan bagiandari sistim rujukan, sehingga untuk keberhasilan pelaksanaan pelayanansesuai dengan mutu yang diharapkan, dibutuhkan pedoman dalam pengelo-laan kasus rujukan secara komprehensif. Untuk kebutuhan hal tersebut telah disusun Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Rujukan Ting-kat Pertama yang dilengkapi dengan Panduan Penilaian Mutu.

[adinserter block=”1″]

Mengingat pada saat ini telah ada beberapa standar/pedoman pelayanan anakdi Indonesia yang diterbitkan, maka dianggap perlu adanya telaahan terhadapstandar tersebut oleh para narasumber meliputi dokter spesialis anak, stafpengajar, para pengambil keputusan, dokter umum di kabupaten, anggotaIkatan Dokter Anak (IDAI), Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), organisasi profesi dan unit terkait di lingkungan Departemen Kesehatan.

Dengan demikian pedoman ini merupakan gabungan pengembangan daripocket book “Hospital Care for Children” dan telaahan berbagai standar terdahulu yang berhubungan dengan kesehatan anak di Indonesia, sehinggapedoman ini berdasarkan keadaan di lapangan dan konsisten dengan standar nasional.Sebagai bagian dari proses tersebut, Departemen Kesehatan RI merencana-kan untuk uji coba lapangan terhadap perangkat penilaian dan pengumpulaninformasi tentang kualitas pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit rujukantingkat pertama di kabupaten/kota dan perencanaan perbaikan selanjutnya.

  • Bagan 1. Tahapan tatalaksana anak sakit yang dirawat di rumah sakit
  • BAB 1. TRIASE & KONDISI GAWAT-DARURAT (PEDIATRI GAWAT DARURAT)
  • BAB 2. PENDEKATAN DIAGNOSIS PADA ANAK SAKIT
  • BAB 3. MASALAH-MASALAH BAYI BARU LAHIR DAN BAYI MUDA
  • BAB 4. BATUK DAN ATAU KESULITAN BERNAPAS
  • BAB 5. DIARE
  • BAB 6. DEMAM
  • BAB 7. GIZI BURUK
  • BAB 8. ANAK DENGAN HIV/AIDS
  • BAB 9. MASALAH BEDAH YANG SERING DIJUMPAI
  • BAB 10. PERAWATAN PENUNJANG
  • BAB 11. MEMANTAU KEMAJUAN ANAK
  • BAB 12. KONSELING DAN PEMULANGAN DARI RUMAH SAKIT

Download

Ancylostoma duodenale

Seorang wanita usia 30 tahun pemerah susu sapi datang dengan keluhan badan lemah yang disertai nafsu makan menurun, dada berdebar-debar. Pada pemeriksaan fisik pasien sadar, muka pucat, konjungtiva pucat. Pada pemeriksaan lab dijumpai eosinophilia dan Hb 4 g/dL. Pemeriksaan tinja dengan cairan garam fisiologis ditemukan telur bentuk bulat, dinding transparan berisi segmented ovum. Apa kira-kira penyebab pada pasien ini?
a. Ancylostoma duodenale
b. Ascaris lumbricoides
c. Trichuris trichiura
d. Enterobius vermicularis
e. Schistosoma haematobium

 

Ada dua spesies cacing tambang yang biasa menyerang manusia, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Necator americanus banyak ditemukan di Amerika, Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok, and Indonesia, sementara Ancylostoma duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian selatan.

Gejala klinis awal berbanding lurus dengan jumlah cacing yang menginfeksi. Gejala klinis yang dapat terjadi adalah :

Ancylostoma duodenale hidup pada usus manusia pernyataan yang benar tentang infeksinya adalah:

  • Rasa gatal di kaki (ground itch) atau gatal di kulit tempat masuknya cacing;
  • Larva cacing di paru-paru dapat menimbulkan gejala batuk, dahak disertai darah, kadang-kadang pada infeksi berat dijumpai gejala seperti radang paru, yaitu disertai demam dan badan lemas;
  • Cacing menjadi dewasa pada usus halus sehingga menimbulkan gejala rasa tidak enak di perut, kembung, sering buang angin, mual, muntah, dan diare. Gejala pada usus halus ini terjadi 2 minggu setelah cacing masuk melalui kulit;
  • Anemia akan terjadi 10-20 minggu setelah infestasi cacing. Gejala anemia antara lain lemah badan, pusing, atau terasa berdebar-debar, kuku tampak pucat dan permukaan kuku aga melekuk ke dalam, dan sesak napas.
  • Komplikasi lain pada penyakit ini adalah radang kulit (dermatitis) yang berat terutama bila penderita sensitif. Anemia berat dapat mengganggu pertumbuhan, perkembangan mental, dan gagal jantung.
  • Diagnosis pasti penyakit ini adalah dengan ditemukannnya telur cacing tambang dalam tinja pasien. Kadang-kadang didapatkan darah dalam tinja. Selain dalam tinja, pemeriksaan dahak juga dapat menemukan adanya larva. Peningkatan jenis sel darah putih eosinofil akan tampak pada bulan pertama infeksi cacing ini.